Rabu, 23 Juni 2010

KARYAWAN dan PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN


Perkembanagan dunia usaha yang semakin kompetitif, memaksa para pemimpin perusahaan untuk selalu memanfaatkan aset atau sumber daya yang ada dalam perusahaannya secara maksimal. Pemanfaatan sumber daya yang ada secara maksimal, diharapkan mendapatkan keuntungan yang lebih maksimal pula.

Salah satu sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan adalah karyawan/tenaga kerja. Keberadaan karyawan dalam perusahaan akan sangat menentukan maju tidaknya sebuah perusahaan. Fungsi dan peran karyawan dalam perusahaan, tidak lagi hanya sebagai pelengkap atau bahkan beban bagi perusahaan. Tetapi karyawan merupakan aset yang penting dalam proses produksi atau proses usaha bagi sebuah perusahaan.

Dalam beberapa dekade sebelumnya, keberadaan karyawan dalam perusahaan dianggap sebagai alat produksi.Akibat dari paradigma tersebut, manajemen selalu menempatkan karyawan sebagai beban. Sehingga, segala pengeluaran yang berhubungan dengan karyawan, selalu dicatat sebagai biaya.

Namun dalam menghadapi perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin cepat, serta peningkatan daya saing karyawan yang semakin kompetitif, kehadiran karyawan tidak lagi dianggap sebagai beban atau biaya, tetapi sudah merupakan bagian dari aset perusahaan.

Fenomena persaingan bisnis yang semakin kompleks, telah menuntut perusahaan untuk selalu meningkatkan daya saing. Salah satu terobsan yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya adalah dengan meningkatkan kemampuan dan kompetensi (Competency) karyawan (masalah kompetensi ini akan dijelaskan kemudian).

Karena karyawan merupakan salah satu aset perusahaan, mutlak bagi mamajemen untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi karyawan.Perusahaan tidak lagi hanya mengandalkan pada sumber daya keuangan (financial) sebagai satu-satunya prasyarat untuk menigkatkan daya saing perusahaan.

Berbagai macam cara untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi karyawan, antara lain, dengan memberikan berbagai macam pelatihan (training)baik internal (in house training) maupun pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan oleh pihak luar perusahaan (exsternal training) atau juga dengan meningkatkan pemanfaatan teknologi dan sebagainya.

Selain usaha-usaha di atas, yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana merawat karyawan agar karyawan memiliki rasa memiliki perusahaan. Loyalitas karyawan terhadap perusahaan, tidak hanya dilihat dari lamanya karyawan tersebut bekerja, tetapi juga bagaimana sikap dan komitmen karyawan untuk bekerja semaksimal mungkin dan sepenuh hati bagi kemajuan perusahaan. BERLANJUT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar